banner
Daerah  

Zainuddin Pay: Janji BPJS Gratis Tak Masuk Akal dan Menyesatkan

PANGKALPINANG – Janji kampanye yang dilontarkan salah satu calon kepala daerah (cakada) untuk menggratiskan layanan BPJS Kesehatan menuai kritik tajam dari Zainuddin Pay, Ketua Anti Korupsi Peduli Pejabat Daerah (AKPPD) Bangka Belitung. Zainuddin menilai, janji tersebut tidak hanya menyesatkan tetapi juga tidak realistis, mengingat kondisi aktual jaminan kesehatan di Bangka Belitung.

Menurut Zainuddin, program BPJS Kesehatan di Bangka Belitung sudah berjalan dengan sangat baik. Hingga akhir Mei 2024, partisipasi masyarakat dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Bangka Belitung telah mencapai 99,41 persen, jauh di atas target nasional yang hanya 75 persen. “Janji menggratiskan BPJS itu omong kosong. Angka partisipasi masyarakat sudah hampir menyentuh 100 persen. Tidak ada celah untuk janji semacam itu,” ujarnya tegas, Rabu (2/10/2024).

Ia juga menyoroti kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bangka Belitung yang dinilai tidak cukup kuat untuk menanggung biaya tambahan seperti yang dijanjikan calon tersebut. “Keadaan APBD kita saat ini tidak memungkinkan untuk merealisasikan program yang jor-joran, apalagi hanya demi ambisi politik sesaat,” tambah Zainuddin.

Berdasarkan data dari BPJS, hingga 31 Mei 2024, jumlah peserta JKN di Bangka Belitung telah mencapai 1.493.468 jiwa. Cakupan ini mencerminkan bahwa hampir seluruh masyarakat Bangka Belitung sudah tercakup dalam program jaminan kesehatan nasional. “Bahkan, di beberapa daerah, seperti Kabupaten Belitung, cakupan peserta sudah mencapai 100,61 persen. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya jaminan kesehatan,” kata Zainuddin.

Daerah lain yang memiliki cakupan tinggi termasuk Bangka Barat dengan 99,2 persen dan Bangka Selatan sebesar 98,17 persen. Data tersebut mempertegas argumen Zainuddin bahwa janji untuk menggratiskan BPJS sudah tidak relevan, mengingat cakupan yang hampir menyeluruh.

Zainuddin juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi janji-janji kampanye yang dinilai terlalu bombastis. “Masyarakat harus lebih cerdas dan jeli dalam menilai janji-janji politik. Jangan sampai termakan janji kosong yang hanya dibuat untuk menarik simpati,” pesannya. Ia menekankan, yang dibutuhkan saat ini adalah program yang inovatif dan realistis, bukan sekadar janji yang mengulang apa yang sudah berjalan dengan baik.

Zainuddin berharap agar masyarakat memilih pemimpin yang menawarkan solusi nyata dan mampu membawa Bangka Belitung ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh janji politik yang tidak berdasar. “Babel membutuhkan pemimpin yang membawa terobosan baru, bukan janji-janji kosong yang sulit direalisasikan,” tutupnya.

(T-APPI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *