MGN,MINSEL – Warga Desa Kapoya, Kecamatan Sulta, mempertanyakan penggunaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024. Pasalnya, salah satu program fisik berupa pembangunan gorong-gorong yang seharusnya direalisasikan hingga kini belum terlaksana.
Menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat, hingga pertengahan September 2025, pembangunan gorong-gorong tersebut tidak kunjung dikerjakan.
Padahal, kegiatan ini telah masuk dalam perencanaan Dana Desa 2024 dan dinilai sangat penting untuk menunjang infrastruktur desa, khususnya dalam mengatasi masalah saluran air saat musim hujan.
“Gorong-gorong ini sangat dibutuhkan, karena setiap kali hujan deras air meluap dan mengganggu akses jalan. Tapi sampai sekarang tidak ada pekerjaan yang berjalan,” ungkap salah satu warga Kapoya kepada MGN, Rabu (17/9/2025).
Masyarakat pun mendesak agar aparat penegak hukum (APH) segera turun melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan Dana Desa di Kapoya. Mereka menilai hukum tua selaku kepala desa tidak mampu merealisasikan program sesuai yang telah di anggarkan.
Sementara itu, Hukum Tua Desa Kapoya, Roy Slat, ketika di konfirmasi memberikan klarifikasi via whatsapp bahwa kegiatan pembangunan gorong-gorong tersebut sudah melalui Musyawarah Desa (Musdes) APBDes Perubahan 2024. Dengan demikian, pekerjaan fisik baru bisa direalisasikan setelah perubahan anggaran tersebut disahkan.
“Kegiatan pembangunan gorong-gorong belum dilaksanakan karena sudah disepakati bersama masyarakat akan dimasukkan ke APBDes Perubahan. Jadi bukan tidak dilaksanakan, tetapi menunggu mekanisme perubahan anggaran,” jelas Roy Slat.
Hingga kini (September 2025) masyarakat berharap agar proses perubahan anggaran bisa segera tuntas sehingga pembangunan gorong-gorong sudah dapat dinikmati, kalau kegiatan yang dibiayai dari DD Tahun Anggaran 2024 seharusnya selesai tahun 2024 atau paling lambat awal tahun 2025, tutur salah satu warga yang tidak bersedia namanya di publish. (Gemy)
