Akibat tarian erotis, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Memecat dua Kepala sekolah yaitu Kepala Sekolah SMP Negeri Daerah Kotabunan sebelumnya adalah, Lutfi Bazmul, S.Pd, digantikan dengan Rolita Okong, S.Pd dan Kepala SMP Negeri 3 Tutuyan, sebelumnya Unggu Altje Saroinsing, S.Pd, digantikan oleh Amelia Budikasih, S.Pd.
Pemberhentian dan Pelantikan tersebut berdasarkan SK Bupati Boltim nomor 821.2/B.03/BKPSDM/SK/15/2022 tanggal 18 Agustus 2022 tentang pemberhentian dan pengangkatan PNS dalam jabatan Kepala Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim. Kamis 18 Agustus 2022.
Bupati dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa viralnya video tarian erotis siswi SMP menjadi sebuah pembelajaran bagi seluruh guru pendidik di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur untuk lebih mengutamakan etika dan moral kepada anak didiknya.
Menurutnya, Pemerintah Boltim yang saat ini tengah menggali potensi budaya, warisan dan sejarah Kabupaten Boltim, namun ketika menerima hal-hal seperti ini bisa merusak citra Boltim. “Ini sebuah langkah cepat dari Pemkab. Ini hal kecil tapi untuk memulihkannya butuh proses panjang. Saya tidak menyalahkan siswi, tapi yang saya salahkan adalah gurunya, karena dia harus bertanggung jawab,” ujar Bupati.
“Sesuatu yang terjadi di bawah anak didiknya, guru lah yang bertanggung jawab, kalau guru tidak bisa bertanggung jawab maka Kepala Dinasnya, kalau kepala dinas tidak bisa maka sekda sebagai panglima ASN,” tegasnya.
Sachrul pun menyesalkan aksi kurang terpuji tersebut terjadi saat perayaan momen perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-77 yang begitu sakral yang tercoreng dengan selebrasi tarian erotis. Sehingga, untuk membentengi citra daerah dengan moralitas dan etika, Sachrul perintahkan para asisten untuk memberikan bimbingan teknis terkait pemahaman etika dan moral kepada para guru yang ada di Kabupaten Boltim.
Degradasi moral saat ini sangat luar biasa, dengan tekhnologi yang masuk, bisa cepat hancur generasi kita bila dibiarkan. Nanti Kepsek diberikan Bimtek ya Pak Asisten, bagaimana perilaku soal pendidik dan wawasan kebangsaan harus ditanamkan,” tutup Bupati. (****/OB)